Memperkenalkan Cara Menulis Esai 5 Paragraf kepada Guru-Guru SMP di Depok

Pak Antony membuka acara
Pukul 8.45 pagi, saya tiba di SMP 1 yang berada di jalan Pemuda, Depok, itu. Pak Antony, ketua MGMP, langsung mengajak saya ke lantai 2. Beberapa guru sudah tiba di ruangan ber-AC yang cukup luas itu. 

Dua hari lalu, Pak Antony menghubungi saya untuk memberikan pelatihan menulis artikel populer kepada guru-guru bahasa Indonesia di kota Depok. Saya mengusulkan penulisan esai agar lebih spesifik. Alhamdulillah, Pak Antony setuju.  Jadilah pagi itu, saya menyampaikan materi penulisan esai di hadapan guru-guru bahasa Indonesia.

Saya bersama Pak Antony
Setelah Pak Antony membuka acara, beliau menyerahkan acara kepada saya. Perkenalan sekadarnya pun dilakukan, dilanjutkan dengan menunjukkan tiga slide berisi gambar manipulasi dan meminta peserta menyebutkan gambar apakah yang ada di slide tersebut. Poin pertama pun mereka peroleh: esai ditulis berdasarkan sudut pandang penulisnya, sebagaimana ketika mereka melihat gambar-gambar manipulasi. Mereka melihat gambar-gambar tersebut berdasarkan sudut pandang mereka masing-masing,

Slide berikutnya pun saya tunjukkan. Ada tiga gambar: orang-orang yang tinggal di pinggiran rel kereta, banjir di kota Jakarta, dan pengendara mobil yang sedang memberikan uang kepada peminta-minta. 

"Apa pendapat Ibu dan Bapak terhadap gambar tersebut?" tanya saya.

Beragam pendapat pun mereka lontarkan. Ada yang melihat orang-orang yang tinggal di rel sebagai gambaran kemiskinan. Ada menyampaika pengalamannya saat Jakarta lumpuh karena banjir. Terkait gambar peminta-minta, ada yang berpendapat bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Poin kedua pun mereka peroleh: esai adalah opini penulis.

Sesi pertama ditutup dengan slide esai adalah:

  • karangan prosa 
  • membahas suatu masalah secara sepintas lalu 
  • berdasarkan pendapat (opini) pribadi penulisnya
  • berdasarkan sudut pandang pribadi penulisnya

struktur esai 5 paragraf
Dalam sesi kedua, saya memperkenalkan esai 5 paragraf. Paragraf awal berisi tesis, yakni pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan. Paragraf kedua sampai keempat berisi pembuktian dari tesis yang dikemukakan dalam paragraf pertama. Paragraf kelima berisi simpulan yang menguatkan tesis.

Sesi kedua ini, peserta dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok ditugaskan untuk menyusun suatu topik yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Ada 2 kelompok yang membuat topik. Sedangkan kelompok lainnya menuliskan topik dalam bentuk kalimat pernyataan atau dalam bentuk tesis.

diskusi kelompok
Setiap kelompok diminta untuk presentasi topik yang hendak mereka garap. Kelompok lainnya diminta untuk menanggapi. Para peserta cukup aktif memberikan pendapat mereka terkait topik yang disampaikan oleh kelompok lain.

Selanjutnya, setiap kelompok diminta untuk membuat 3 pembuktian dari pernyataan mereka. Para peserta kembali berdiskusi. Lima menit kemudian, perwakilan kelompok maju ke depan untuk menuliskan tesis, pembuktian 1 sampai 3, dan simpulan. Setiap kelompok tampak memahami materi yang disampaikan. 

menulis kerangka esai
Sesi kedua ditutup dengan tanya jawab, sebelum setiap peserta diminta untuk menggarap kerangka esai yang telah mereka buat secara berkelompok di rumah dan mengumpulkan tugas itu kepada ketua MGMP, Pak Antony. Acara hari itu pun selesai.  






Share on Google Plus

About Denny Prabowo

Penulis, penyunting, penata letak, pedagang pakaian, dokumentator karya FLP, dan sederet identitas lain bisa dilekatkan kepadanya. Pernah bekerja sebagai Asisten Manajer Buku Sastra di Balai Pustaka. Pernah belajar di jurusan sastra Indonesia Unpak. Denny bisa dihubungi di e-mail sastradenny@gmail.com.

0 ulasan:

Catat Ulasan

Tinggalkan jejak sobat di sini