sejak matahari kehilangan cahaya
orangorang berebut cahaya: deretan lampu
lampu serupa kunangkunang warna warni menari
di sepanjang malam yang tak berujung pagi
mereka mengira bisa membeli pagi
dengan cahaya palsu dari lampulampu itu
bahkan kokok ayam tak mampu
mengembalikan cahaya matahari
daundaun kalender berguguran
lampulampu mulai kehilangan cahaya palsunya
ayamayam kehilangan kokok, bungkam
pagi tak juga kunjung lahir dari rahim malam
sejak matahari kehilangan cahaya
orangorang berebut sajadah: bergerimit doa
di corongcorong rumah ibadah
berburu cahaya di tiap kening menyentuh
tikar sajadah
mereka mengira bisa membeli pagi
dengan doadoa palsu yang keluar dari
mulutmulut penuh tipu dan air mata imitasi
dari botol kemasan obat tetes kadaluarsa
daundaun kalender berguguran
mulutmulut penuh tipu kelelahan mengucap doadoa
dan botol kemasan obat tetes kadaluarsa kehabisan
air mata imitasi. pagi tak juga hadir membagi cahaya
di dalam gua tujuh pemuda baru terjaga
setelah ribuan kalender berguguran. di muka gua
mereka tercekat. ujung matanya baru saja
menangkap cahaya di cakrawala, tempat matahari
biasa mengakhiri kembara hari
Rumah Cahaya Depok, 17 November 2006
0 ulasan:
Catat Ulasan
Tinggalkan jejak sobat di sini