Oleh
Denny Prabowo
Suara ringtone
ponsel mengudara. Tangan pemuda 20 tahun itu berusaha meraihnya. Matanya masih
digelayuti kantuk saat membaca nama temannya di layar ponsel. “Om Denny?” Tri
Wahyudi, nama lengkap pemuda itu, segera mengangkatnya.
“Halo, Om,” sapanya. Suaranya serak khas orang baru
bangun tidur.
“Lu enggak ujian, Yud?” tanya teman kuliahnya itu.
Yudi melirik jam di dinding kamarnya. Pukul Sembilan
lewat! Padahal, ujian pertama pukul 8.30. Butuh waktu setengah jam dari
rumahnya di Kandang Roda untuk sampai ke Fisib Universitas Pakuan. Itu pun
harus memacu motornya yang mulai digerogoti kerentaan karena jarang diservis
dengan kecepatan tinggi.
“Gue jalan sekarang, Om!” katanya.
“Buruan, Yud!” ujar temannya itu. Ia memutus sambungan
telepon.
Bangun pagi memang jadi persoalan serius sejak Yudi
memutuskan bekerja di harian Radar Bogor.
Sejak di semester tiga, Yudi bekerja di koran lokal itu sebagai penata letak.
Pekerjaannya mengharuskan ia pulang hingga larut malam. Ia baru bisa menata
letak setelah bagian penyuntingan menyerahkan materi berita yang akan ia layout.
“Setiap hari saya pulang pukul satu malam,” akunya. Hal
itulah yang menyebabkannya sulit bangun pagi. Akibatnya, ia sering tidak
mengikuti kuliah pagi. Oleh sebab itu, ia hanya mengambil 14 SKS untuk semester
5 ini.
Awalnya, ia hanya ingin mengisi waktu liburan saja.
Temannya yang bekerja sebagai wartawan di Radar
Bogor menawarinya pekerjaan sebagai penata letak. Pendidikannya di Sekolah
Kejuruan Multimedia memungkinkannya untuk menerima tawaran itu. Setelah
melewati proses seleksi dan masa percobaan, Yudi resmi menjadi penata letak di
harian lokal yang merupakan grup Jawa Pos
itu.
“Saya memutuskan bekerja pada malam hari karena saya
menganggap waktu itu tidak menganggu
kuliah,” katanya.
Rupanya, pekerjaannya itu cukup menganggu waktu
kuliahnya. Bukan hanya waktu kuliah, melainkan waktu untuk kekasihnya pun
menjadi berkurang. Gara-gara hal itu, ia sempat putus dengan kekasihnya yang
mantan teman sekolahnya. Namun, tidak berapa lama kemudian, mereka balikan
lagi. Kekasihnya cukup memahami pekerjaannya.
Walau persoalannya dengan kekasihnya bisa diselesaikan,
ia harus berhadapan dengan kuliahnya yang keteteran. Sebenarnya, ia mulai bosan
dengan pekerjaannya, tetapi penghasilannya cukup lumayan. Meski orang tuanya
masih membiayai kuliahnya, ia bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Yudi suka bermusik. Ia tergabung dalam band Tata Ruang
bersama Supi Martin dan Banie, seniornya di jurusan Sastra Indonesia, Unpak. “Saya
masuk sastra Indonesia karena ingin bisa menulis dengan baik,” katanya. Ia
memang suka menulis lagu, meski di bandnya itu Supi yang lebih banyak menulis
lagu. “Sangat menyenangkan di sastra. Ada banyak mata kuliah yang tidak harus
menghafal,” ujarnya.
Waktu ujian untuk mata kuliah Editing sudah selesai.
Semua temannya sudah mengumpulkan lembar jawaban ke meja pengawas kecuali
Christina Sogen. Saat itulah Yudi muncul di kelas, tempat Ujian Akhir Semester
diselenggarakan. Ia mengenakan jaket salah satu tim sepak bola di Liga Inggris,
kemeja putih, celana hitam, dan sepatu warna biru.
Setelah senyum-senyum karena terlambat, Yudi meminta
lembar soal dan lembar jawaban untuk mata kuliah Editing dari pengawas.
Sementara itu, teman-temannya mulai mengerjakan soal Geografi Pariwisata Sunda.
Satu setengah jam yang disediakan untuk mengerjakan
soal Editing tidak ia gunakan seluruhnya. Ia hanya membutukan setengah dari
masa yang disediakan untuk mengerjakan soal Editing sebelum mulai mengerjakan
soal Geografi Pariwisata Sunda. Setelah selesai, saya menyerahkan daftar
pertanyaan kepada Yudi. Mahasiswa sastra pekerja malam itu mengisi daftar
pertanyaan saya sebelum menyerahkannya kembali dan saya menyusunnya menjadi
sebuah karangan. Selamat membaca!
Depok,
7 Februari 2014
keren mas denny blognya
BalasPadamada waktu mampir ke blog sya mas
http://fenomenadi.blogspot.com
mas saya bloh pake banner forum lingkar pena itu gak, kan dulu saya sering ikutan flp angkatan 5 cuman lewat e-mail seringnya hehe keren mas tulisannya.
silakan mas Arifin J, pakai saja
BalasPadamscriptnya darimana ?
BalasPadam