dari dalam kepalaku lalu pergi ke kubur plato
gurunya itu sedang menikmati kematian
saat aristoteles mengetuk nisan plato
plato bangkit dari kematiannya
menemui murid setianya yang suka bantah
apa yang kauinginkan, tanya gurunya
pengakuanmu, jawab si tukang bantah
lalu keduanya terbang melintasi ruang
dan waktu hingga tiba di sebuah puncak gunung
mengapa kaubawa aku ke tempat ini, tanya plato
lihat kelima kubur itu, kata aristoteles
plato membaca namanama: sitti nurbaya, samsulbahri,
baginda sulaiman, sutan Mahmud, dan sitti maryam terpahat pada nisan
siapa pemilik jasad dalam kubur ini, tanya plato
tokohtokoh yang lahir dari sebuah prosa, jawab aristoteles
plato terdiam cukup lama dipermainkan pikiran
pikirnya, di tempat ini sastra mencipta realitas
bukankah sudah kukatakan dulu, kata aristoteles
kau benar, kata plato sebelum meninggalkan muridnya
pulogadung, 26 september 2011
pengakuanmu, jawab si tukang bantah
lalu keduanya terbang melintasi ruang
dan waktu hingga tiba di sebuah puncak gunung
mengapa kaubawa aku ke tempat ini, tanya plato
lihat kelima kubur itu, kata aristoteles
plato membaca namanama: sitti nurbaya, samsulbahri,
baginda sulaiman, sutan Mahmud, dan sitti maryam terpahat pada nisan
siapa pemilik jasad dalam kubur ini, tanya plato
tokohtokoh yang lahir dari sebuah prosa, jawab aristoteles
plato terdiam cukup lama dipermainkan pikiran
pikirnya, di tempat ini sastra mencipta realitas
bukankah sudah kukatakan dulu, kata aristoteles
kau benar, kata plato sebelum meninggalkan muridnya
pulogadung, 26 september 2011
0 ulasan:
Catat Ulasan
Tinggalkan jejak sobat di sini