10 Fakta Enid Blyton



Siapa yang belum pernah dengar serial The Famous Five? Judul itu mungkin terdengar asing buat kamu. Bagaimana dengan judul Lima Sekawan? Apakah kamu pernah membacanya? Kalau kamu mengaku sebagai penggemar buku anak, kamu pasti tidak akan melewatkan serial yang ditulis Enid Mary Blyton itu. Serial tentang saudara kandung Julian, Dick, Ann, dan sepupu mereka Georgina yang lebih suka dipanggil George, serta seekor anjing bernama Timmy sangat terkenal di Indonesia. Berikut ini fakta tentang Enid Blyton yang perlu kamu tahu.

Lahir di Sebuah Flat Kecil dan Sakit Parah


Di Lordship Lane, Dulwich Timur, London Selatan, ada sebuah flat kecil di atas sebuah toko. Di tempat itulah, Enid Blyton dilahirkan pada 11 Agustus 1897. Saat usianya belum genap setahun, penulis serial Lima Sekawan itu sakit parah, bahkan nyaris meninggal dunia. Namun, setelah mendapat perawatan yang baik, ia kembali sehat.

Membuat Majalah di Sekolah


Enid Blyton mulai masuk sekolah formal saat usianya 10 tahun. Di sekolah ia jadi murid yang populer. Bersama kedua temannya, Mirabel Davies dan Mary Attenborough, ia membuat majalah Dab. Mirabel bertugas menulis puisi, Enid Blytonmenulis cerita pendek, dan Mary yang membuat ilustrasinya.

Penggemar Alice in Wonderland


Enid Blyton suka membaca buku sejak ia masih kecil. Ia sangat menggemari Alice in Wonderland karya Lewis Caroll, Little Women karya Loisa May Alcott, dan The Princess and the Goblin karya George Macdonald, dan The Coral Island karya R.N. Ballantyne. 

Mulai Mengirim Cerita ke Majalah dan Menang Lomba


Saat orang tuanya bercerai, Enid Blyton diliputi kesedihan. Ia dan kedua adiknya dibawa ke Elm Road 14 di Beckenham. Ketika itulah, ia mulai menulis puisi dan cerita-cerita, lalu mengirimkannya ke majalah. Pada usia 14 tahun, ia berhasil memenangkan lomba menulis puisi anak. Arthur Mee, seorang penulis, memuji karyanya dan mendorongnya untuk terus menulis.
Kesempatan Melanjutkan Sekolah ke Sekolah Musik Guildhal dan Pilihan Hidupnya

Ayahnya sangat memimpikan Enid Blyton untuk melanjutkan sekolah ke Sekolah Musik Guildhal. Kesempatan itu pun datang. Namun, Enid Blyton menampik kesempatan itu. Ia merasa menulis adalah jalan hidupnya.

Saat Enid Blyton masih bingung untuk melanjutkan ke sekolah mana, ia disarankan untuk berlibur ke tanah pertanian keluarga Hunt di Suffolk. Di sanalah, ia bertemu dengan Ida Hunt yang mengajaknya untuk mengajar anak-anak. Atas saran Ida pulalah, ia melanjutkan pendidikannya ke sekolah guru taman kanak-kanak di Sekolah Menengah Ipswich.
Menjadi Guru TK dan Mulai Menulis Dongeng

Selama sekolah di sekolah menengah, ia hanya menulis puisi, bahkan majalahNash’s Magazine memuat puisinya “Have You” tahun 1917. Setamat dari sekolah itu tahun 1918, Enid Blyton menjadi guru TK. Setiap kali mengajar, ia selalu menceritakan sebuah dongeng yang dikarangnya sendiri. Rupanya, murid-muridnya menyukai dongeng-dongeng yang ia sampaikan di depan kelas. Melihat reaksi murid-muridnya itu, Enid Blyton memberanikan diri mengirimkan dongeng-dongengnya ke majalah Teacher’s World. Redaksi menyambut baik karyanya itu, bahkan redaksi memintanya menjadi penulis tetap dan membuatkan kolom “From My Window” untuknya.

Jatuh Cinta kepada Suami Orang


Tahun 1922, kumpulan puisinya Child Whisper diterbitkan, karier menulis Enid Blytonmakin berkembang. Beberapa bukunya diterbitkan oleh J. Saville & Newnes. Di penerbit itu, ia bertemu dengan Mayor Hugh Alexander Pollock, veteran perang yang jadi editor di sana. Ia jatuh cinta dengan Hugh Alexander meski editor itu sudah beristri. Ketika pernihakan Hugh Alexander berantakan, mereka menikah pada 28 Agustus 1924. Tujuh tahun kemudian Gillian, anak yang diidam-idamkannya lahir.

Obebsinya Menerbitkan Novel Dewasa


Enid Blyton menyimpan obsesi untuk menerbitkan novel dewasa. Ia mulai menulis novel The Caravan Goes On dengan kecepatan 3000 kata per hari. Novel itu selesai ditulis 25 Januari 1931. Ketika ia mengirimkannya ke penerbit, novel itu ditolak. Ia kembali menulis cerita anak. Namun, ia tidak menyerah. Ia kembali menulis novel dewasa berjudul The Summer Storm. Sayangnya, lagi-lagi karyanya ditolek penerbit.

Kelahiran Anak Kedua di Tengah Kehancuran Rumah Tangga


Kesuksesan Enid Blyton membuat suaminya minder. Akibatnya, suaminya suka mabuk-mabukan. Di tengah kondisi rumah tangga seperti itulah, Imogen, anak keduanya lahir. Namun, kelahiran anak keduanya tidak mengubah apa-apa. Tahun 1942, ia bercerai dengan suaminya. Kedua anaknya ikut ayahnya, tapi ia masih bisa mengunjungi mereka. Setahun kemudian, Enid Blyton menikah dengan seorang dokter bedah. Enam hari setelah pernikahannya, mantan suaminya menikah dengan seorang novelis.

Mulai Menulis The Famous Five dan Novel Lainnya


Setelah perceraiannya, Enid Blyton mulai menulis serial The Famous Five yang di Indonesia diterjemahkan jadi Lima Sekawan. Novel itu tentang persahabatan 3 saudara kandung; Julian, Dick, dan Ann dengan sepupu mereka Georgina yang tomboy dan seekor anjingnya yang bernama Timmy. Banyak yang menganggap, Goeorgina yang suka berpenampilan laki-laki itu menyerupai sosok Enid Blyton.

Setelah serial The Famous Five, novel-novel Enid Blyton yang lain diterbitkan, seperti Secret Seven, The Adventurer Series, The Mysteri Series, The Barney Mystery Book. Ia juga pakai nama pena Mary Pollock saat menulis Three Boys and a Circus dan Children of Kidillin.
Share on Google Plus

About Denny Prabowo

Penulis, penyunting, penata letak, pedagang pakaian, dokumentator karya FLP, dan sederet identitas lain bisa dilekatkan kepadanya. Pernah bekerja sebagai Asisten Manajer Buku Sastra di Balai Pustaka. Pernah belajar di jurusan sastra Indonesia Unpak. Denny bisa dihubungi di e-mail sastradenny@gmail.com.

0 ulasan:

Catat Ulasan

Tinggalkan jejak sobat di sini