Sejak kecil, wanita itu sering mendengar cerita tentang syetan dari ibunya. Setelah seusia ibunya, ia jadi terobsesi dengan syetan. Seperti apakah wajah syetan? Ia sangat penasaran. Apalagi, setiapkali bercerita kepada anaknya, ia selalu ditanyai anaknya perihal wajah syetan itu.
Pergilah ke kuburan, saran temannya, kamu akan betemu syetan di kuburan. Tiga hari tiga malam ia menginap di kuburan ibunya. Namun, tidak satu syetan pun mau menjumpainya, padahal kuburan itu sangat angker menurut warga sekitar dan penjaga kuburan.
Atas saran penjaga kuburan, wanita itu menemui orang pintar yang suka menyepi ke kuburan. Konon, orang pintar itu sudah sering bertemu syetan di kuburan. Kau tahu, kata orang pintar itu, mata syetan berwarna darah dan bernyala seperti nyala api. Temui ahli agama di kampung sebelah, sarannya.
Wanita yang penasaran dengan rupa syetan itu menuruti saran orang pintar. Ia menemui ahli agama di kampung sebelah. Saat ia menanyakan bagaimana rupa syetan, ahli agama itu mengatakan, "Kau sudah sering menjumpainya sebab Allah menciptakan syetan dari kalangan jin dan manusia."
Sesampai di rumah, ia duduk di muka meja riasnya. Ia memandangi wajahnya di cermin. Matanya merah dan menyala. Ia teringat dengan ucapan ahli agama yang baru ditemuinya. Tiba-tiba, ia merasa takut dengan wajahnya sendiri.
Bogor Asri, 7/12/2015
...
BalasPadam