yang turun dari deras matamu
ketika tak lagi tersisa ruang di hatiku
untuk kaudiami meski hanya sementara waktu
maafkan aku karena kupukupu telah lebih dulu
hinggap di reranting daun hatiku
membangun semesta warna
lewat kepak sayapnya
pada kaca jendela kamarku kautulis elegi
sebagai epitaph di atas nisan hati
lalu kauminta aku menabur bunga dan
katakata sebagai puisi belasungkawa
hujan adalah bahasa cinta paling sendu
yang turun dari deras matamu
maafkan aku karena tak mampu
membaca bahasa hujanmu
rumahcahayadepok, 15/05/07
Langgan:
Catat Ulasan
(
Atom
)
0 ulasan:
Catat Ulasan
Tinggalkan jejak sobat di sini