Berpeganglah pada ranting, kata temannya dulu sebelum ia jatuh ke tanah dan menghilang. Angin musim kemarau menceraikan dedaunan dari ranting-rantingnya. Daun yang mulai menguning itu berpegangan erat pada rantingnya setiap musim kemarau tiba di kota itu. Ia tidak mau jatuh dan menghilang sebagai temannya dulu.
Musim kemarau tahun ini datang lebih cepat. Angin menggoyangkan ranting-ranting pohon yang mulai mengering. Daun-daun seperti sansak kecil yang dihantam bertubi-tubi oleh petinju paling garang. Daun yang mulai menguning itu pontang-panting diterbangkan angin. Berpaganganlah pada ranting! Ia mengulang-ulang kalimat itu serupa zikir.
Ketika malam datang, angin kian kencang. Daun-daun banyak yang rontok dihajar angin. Sebagian menumpuk di bawah pohon, sebagian diterbangkan entah ke mana, sebagian menyangkut di atap-atap rumah, sebagian …. Akh! Daun yang mulai menguning itu terlepas dari rantingnya. Ia melayang-layang sebelum jatuh di atas rumput pekarangan rumah seseorang entah siapa.
Subuh baru lalu ketika seorang gadis remaja keluar membawa sapu. Musim kemarau mengirimkan dedaunan yang terlepas dari rantingnya. Daun yang mulai menguning itu sedang memandangi langit ketika sapunya menggiringnya ke dalam lubang sampah.
Izinkan aku memandangi langit sebentar saja, mohonnya. Tapi ia hanya daun dan angin bising di telinga gadis remaja itu. Di dalam lubang sampah, cacing-cacing melumatnya sedikit demi sedikit hinga ia tak bersisa. Saat itu, entah mengapa, daun yang telah menguning itu merasa bahagia dan ada.
Bunga, 18/3/2015
Sumber Gambar: http://cdn.paper4pc.com/images/fallen-leaves-wallpaper-4.jpg
Musim kemarau tahun ini datang lebih cepat. Angin menggoyangkan ranting-ranting pohon yang mulai mengering. Daun-daun seperti sansak kecil yang dihantam bertubi-tubi oleh petinju paling garang. Daun yang mulai menguning itu pontang-panting diterbangkan angin. Berpaganganlah pada ranting! Ia mengulang-ulang kalimat itu serupa zikir.
Ketika malam datang, angin kian kencang. Daun-daun banyak yang rontok dihajar angin. Sebagian menumpuk di bawah pohon, sebagian diterbangkan entah ke mana, sebagian menyangkut di atap-atap rumah, sebagian …. Akh! Daun yang mulai menguning itu terlepas dari rantingnya. Ia melayang-layang sebelum jatuh di atas rumput pekarangan rumah seseorang entah siapa.
Subuh baru lalu ketika seorang gadis remaja keluar membawa sapu. Musim kemarau mengirimkan dedaunan yang terlepas dari rantingnya. Daun yang mulai menguning itu sedang memandangi langit ketika sapunya menggiringnya ke dalam lubang sampah.
Izinkan aku memandangi langit sebentar saja, mohonnya. Tapi ia hanya daun dan angin bising di telinga gadis remaja itu. Di dalam lubang sampah, cacing-cacing melumatnya sedikit demi sedikit hinga ia tak bersisa. Saat itu, entah mengapa, daun yang telah menguning itu merasa bahagia dan ada.
Bunga, 18/3/2015
Sumber Gambar: http://cdn.paper4pc.com/images/fallen-leaves-wallpaper-4.jpg
0 ulasan:
Catat Ulasan
Tinggalkan jejak sobat di sini